“CINTA TAK SAMAPAI”
Teng..teng..teng...bel
sekolah SMAN 1 PERTIWI berbunyi menandakan waktu istirahat telah tiba,
awan-awan mulai menyelimuti langit biru, hitam mencekam menumbuhkan
butiran-butiran air yang menyirami seluruh alam.
Terlihat seorang Siswi yang sedang
menari-nari di lapangan dengan gembiranya, mereka menyebutnya Zara kelas XII
BAHASA, Zara sangat menyukai hujan ia bahkan rela kedinginan demi bersama sang
hujan.
Sementara itu di mushalla terlihat
seorang Siswa yang menghadap kiblat, bibirnya bergetar melantunkan ayat-ayat
suci, ia dipanggil Zafran kelas XI AGAMA, ia masyhur dengan keshalihan dan
ketaqwaannya.
Tiba-tiba......”zafran”
teriak seorang Siswa memanggil, ia adalah Rifki sahabat dari zafran sekaligus
teman sekelasnya.
“shadaqallahul’azim.....
iya ?
“kawan, dipanggil
oleh Pak Bukhari, segera ke ruangannya”
“iya aku
akan segera kesana kawan”
Zafran kemudian merapikan al-quran lalu
melangkah menuju ruangan pak Bukhari.
Di
tengah-tengah keasyikan Zara menikmati hujan, hujan pun mulai reda.
“yah, kok
hujannya berhenti sih,,hmmm”gerutu Zara
Tiba-tiba......”astagfirullahal’azim,
tidak boleh berkata seperti itu teman”ucap Zafran.
Lalu Zara
pun membalikkan tubuhnya, seketika ia pun terdiam melihat wajah tampan itu,
mulutnya terbungkam dengan wajah bening Zafran. Begitu pula Zafran, ia terdiam menatap
wajah cantik nan indah Zara, pelupuh pun menetes dari tubuhnya dengan derasnya,
perasaan gugup pun menghampirinya sehingga membuat suasana hening begitu lama,
“astagfirullahal’azim.....”ucap Zafran dalam hati, ia pun langsung melangkahkan
kakinya.
Tapi.....”tunggu” ucap Zara lalu berlari
dan berdiri dihadapan Zafran, Zafran pun begitu gugup, hatinya bergetar hebat
menatap aura kecantikan Zara, seumur-umur Zafran belum pernah mengalami situasi
seperti ini.
“aku Cuma
mau bilang, maaf ya,,aku khilaf, nama ku Zara, kamu ? sambil mengulurkan
tangannya berharap Zafran pun menyambutnya, namun tidak seperti harapannya, Zafran
sama sekali tidak meresponi uluran tangannya, Zara pun kemudian menarik tangannya.
“mmmm aku ngerti kok, nama kamu siapa ?
“mmmm aku ngerti kok, nama kamu siapa ?
“huhhh”lega
Zafran dalam hati.
“Zafran,
mmm maaf saya harus ke kantor, permisi, Zafran pun berlalu.
***
Matahari tak lagi menampakkan sinarnya,
malam pun mulai diselimuti kabut hitam, hujan tak henti-hentinya mnyirami alam.
Wajah Zafran selalu terbayang di mata Zara, suara laki-laki itu pun masih
terngiang di telinganya, “akankah aku bisa memilikinya ? sedang aku ini hanya
manusia biasa yang diselimuti noda dan dosa, tidak seperti dia yang taat
beribadah”ucap Zara dengan hati yang bimbang.
Adapun Zafran duduk termenung
membayangkan wajah cantik Zara, sehingga membuatnya tidak husyuk dalam
melaksanakan ibadah, baru pertama kali ini hatinya bisa tergoda oleh kecantikan
seorang wanita. Sambil menitikkan air mata “ya Tuhan yang Maha mengetahui, sang
pencipta yang penuh cinta dan kasih sayang, dia begitu indah, namun hamba tidak
ingin menggantikan cinta hamba terhadap-Mu, hamba ingin menitipkan cinta suci
ini pada-Mu.
***
Keesokan harinya wajah Zara tidak bisa
lenyap dari ingatan Zafran, rasa bimbang dan kerinduan pun menghantuinya,
bagimanapun ia berusaha menghapus sosok itu dari pikirannya akhirnya ia tidak
bisa, ingin hati mengungkapkan rasa itu terhadap Zara, walaupun sebenarnya ia
tak akan mampu karena Zara adalah kakak kelasnya.
“hei.....melamun
saja, ada apa kawan ? ucap Rifki mengagetkan.
“Kamu,
mengagetkan ku saja, aku tidakapa-apa kok, Cuma kuang enak badan saja” ucap Zafran
dengan suara pelan
“kamu
sakit apa kawan, sebaiknya kita ke ruang UKS akan ku ambilkan obat untuk mu”
“tidak
usah, aku cuma becanda kok” tersenyum meledek.
“hmmm aku
tertipu.... baiklah, tapi aku mau tau penyebab seorang Zafran melamun terus
tiap hari, kenapa ? ada masalah ? curhat donk ke aku, aku kan sahabat mu”
Zafran
pun terdiam, ia tidak mungkin menceritakan perasaannya saat ini pada sahabatnya
itu, sedang Zafran baru pertama kali jatuh cinta pada kakak kelasnya, ia merasa
malu dan takut di ejek.
“aku
tidak apa-apa kok, hanya saja aku lapar,ha..ha..ha..”ucap Zafran menyembunyikan
rasanya.
“baiklah,
kalo begitu kita ke kantin, nanti aku dah yang traktir, mumpung jam kosong nih”
“oke,,”
Mereka
pun kemudian pergi kekantin menyembuhkan rasa lapar mereka.
Seketika mata Zafran terbelalak lebar,
ia berdiri terdiam membisu, denyut jantungnya berdetak hebat, ternyata sosok
idamannya juga berada di sana,di satu sisi ia sangat bahagia bisa melihat wajah
cantik itu lagi, namun di sisi lain zafran tidak bisa bergerak bebas, ia merasa
malu dengan semua itu, sementara semua teman-teman Zara menyapanya dengan
manja, berharap Zafran menjawab sapaan itu, namun Zafran adalah seorang
laki-laki yang cool, ia tidak pernah
menghiraukan sapaan dari siapapun dan bagaimanapun bentuknya, apalagi mereka
itu adalah teman dari orang yang ia sukai.Tiba-tiba Zafran lalu menarik dan
membawa Rifki keluar kantin.
“lah,
kamu kenapa Zafran, bukannya kamu lapar “ tanya kawannya itu kebingungan
“Aku
tidak jadi lapar, aku sakit perut nih Ki, aku ke kamar mandi dulu ya” berlari
sambil memegang perutnya.
“kamu aneh
sekali sih Zafran” teriak Rifki mengiringi langkah Zafran menuju kamar mandi.
***
Matahari mulai menampakkan energinya,
sinarnya yang begitu terik membuat Zafran begitu kepanasan, rasa gelisah pun
menghampirinya sebab perasaan yang ia rasakan terhadap kakak kelasnya itu. Lalu
ia memutuskan untuk pergi ke masjid dekat rumahnya untuk menenangkan diri.
Tiba di masjid, ia pun duduk termenung
memegang al-qur’an tanpa membacanya.
“Zafran....?”panggil
seorang laki-laki
“eh kak andre, anda di sini juga ?”
“iya,
kebetulan kakak baru selesai shalat sunnat, kamu sedang apa di sini ?”
“aku baru
pulang sekolah, tapi aku hanya merasa gelisah di rumah lalu aku memutuskan ke
masjid untuk menenangkan diri”ucap Zafran lesu
“wahai
adik ku, apa yang membuat mu gelisah ?“
Zafran terdiam memikirkan akankah dia
harus menceritakan perasaannya kepada kakaknya itu ? yang hanya sekedar kakak
iparnya. Namun, belum Zafran mulai berbicara kakak iparnya pun bisa menebaknya.
“aku tau
apa yang sedang kamu rasakan, perasaan apa yang sedang menghantuimu saat ini,
itu aku tau, jadi kamu tidak usah menyembunyikannya, dari raut wajahmu saja aku
sudah bisa menebak”
“hmmm,,
kakak so’ tau dech”
“kamu
sedang jatuh cinta kan ??”
Seketika
Zafran pun terkejut mendengar ucapan kakak iparnya itu.
“mmmmm,,tidak”ucap
Zafran mengelak
“tadi kan
kakak sudah bilang, kamu tidak usah menyembunyikannya, kakak udah tau kok, coba
kasih tau kakak cewek mana yang bisa melumpuhkan hati seorang Zafran ?”
“dia...kakak
kelas aku kak, tapi aku tidak berani mengungkapkannya, aku takut di tolak”
“ha..ha..ha..Zafran
Zafran, belum mencoba saja udah takut, ingat... kesempatan tidak datang dua
kali, jadi cepat ungkapkan perasaanmu sebelum dia ada yang memiliki, mmm
menurut kakak juga akan sakit jika di simpan terus, kakak juga udah ngalami hal
seperti ini, jadi jangan takut tuk ngungkapinnya, o ya, kakak harus pulang dulu
ya soalnya kakak kamu mau pergi ke dokter, ingat cepat ungkapin, kakak
mendukungmu”
Kakak iparnya pun berlalu, sedang Zafran
hanya memikirkan ucapan kakak iparnya tersebut, kegelisahan pun semakin
menghantuinya.”ucapan kak andre itu benar semakin lama aku memendam perasaan
ini aku semakin sakit, Tuhan berikan hamba petunjuk”
***
Mentari besinar dengan riang dan
awan-awan pun saling bergandengan di langit yang biru nan indah, Zafran
beranjak keluar dari kelasnya tanpa memberitahu sahabatnya Rifki terlebih
dahulu, perlahan-lahan ia melangkahkan kakinya menuju kelas Zara sang idaman
hatinya, namun sebelum ia sampai tujuan, terlihat seorang Zara sang idaman hatinya
itu menyibukkan diri dengan membaca artikel-artikel di majalah dinding sekolah,
Zafran pun menghampirinya dengan tujuan ingin menyatakan perasaannya terhadap
Zara karena ia merasa sudah mantap untuk mengungkapkannya.
“hai
Zara”ucap Zafran terbata-terbata
“ya, hai
juga, mmm kamu Zafran kan ?”ucap Zara dengan senyum manis
“iyYa”
“mmm kamu
mau baca artikel juga ya ?”
“tidak,
aku mau ngomong sesuatu sama kamu Zar ?”
“mau
ngomong apa zafran ?”
“mmmmmm
aku..............aku..............aku.............”
“kamu
kenapa? Kamu sakit?”
“tidak
kok , aku Cuma mau bilang,,,,,,,mmmm,,,,,,aku,,,,,suka kamu Zara,,,,,,,kamu mau
gak jadi kekasih ku”
Sesaat
Zara pun terkejut mendengar ucapan laki-laki itu
“maaf Zafran aku gak bisa, jujur,, dulu aku sering
memperhatikanmu, aku selalu menunggu ungkapan darimu, namun aku berpikir itu
tidak mungkin, karena sesungguhnya aku
tidak pantas untukmu, dan sekarang aku sudah punya pacar”
Hati
Zafran teriris mendengar pernyataan Zara, namun ia berusaha unutuk tidak
meneteskan air mata di depan Zara.
“ya
sudah, tapi aku boleh tau siapa laki-laki yang beruntung itu ?”tanya Zafran
“dia
adalah Rifki, yang kamu kenal betul dengan dia”
“Ya
Tuhan, kenapa harus rifki sahabatku, haruskah aku menghianati sahabatku sendiri
?”ucap Zafran dalam hati.
“maafin
aku Zafran”
“tidak
apa-apa kok, semoga hubungan kalian bisa sampai ke pelaminan, kamu bahagia aku
juga bahagia”.
Zafran
pun pergi dengan luka yang begitu dalam, namun apa yang bisa dilakukan hanya
mendukung sahabatnya Rifki.
BY: NURUL WAHIDAH D'LCO