Jumat, 25 Oktober 2013

“CINTA TAK SAMAPAI”

            Teng..teng..teng...bel sekolah SMAN 1 PERTIWI berbunyi menandakan waktu istirahat telah tiba, awan-awan mulai menyelimuti langit biru, hitam mencekam menumbuhkan butiran-butiran air yang menyirami seluruh alam.
        Terlihat seorang Siswi yang sedang menari-nari di lapangan dengan gembiranya, mereka menyebutnya Zara kelas XII BAHASA, Zara sangat menyukai hujan ia bahkan rela kedinginan demi bersama sang hujan.
        Sementara itu di mushalla terlihat seorang Siswa yang menghadap kiblat, bibirnya bergetar melantunkan ayat-ayat suci, ia dipanggil Zafran kelas XI AGAMA, ia masyhur dengan keshalihan dan ketaqwaannya.
Tiba-tiba......”zafran” teriak seorang Siswa memanggil, ia adalah Rifki sahabat dari zafran sekaligus teman sekelasnya.
“shadaqallahul’azim..... iya ?
“kawan, dipanggil oleh Pak Bukhari, segera ke ruangannya”
“iya aku akan segera kesana kawan”
        Zafran kemudian merapikan al-quran lalu melangkah menuju ruangan pak Bukhari.
Di tengah-tengah keasyikan Zara menikmati hujan, hujan pun mulai reda.
“yah, kok hujannya berhenti sih,,hmmm”gerutu Zara
Tiba-tiba......”astagfirullahal’azim, tidak boleh berkata seperti itu teman”ucap Zafran.
Lalu Zara pun membalikkan tubuhnya, seketika ia pun terdiam melihat wajah tampan itu, mulutnya terbungkam dengan wajah bening Zafran. Begitu pula Zafran, ia terdiam menatap wajah cantik nan indah Zara, pelupuh pun menetes dari tubuhnya dengan derasnya, perasaan gugup pun menghampirinya sehingga membuat suasana hening begitu lama, “astagfirullahal’azim.....”ucap Zafran dalam hati, ia pun langsung melangkahkan kakinya.
        Tapi.....”tunggu” ucap Zara lalu berlari dan berdiri dihadapan Zafran, Zafran pun begitu gugup, hatinya bergetar hebat menatap aura kecantikan Zara, seumur-umur Zafran belum pernah mengalami situasi seperti ini.
“aku Cuma mau bilang, maaf ya,,aku khilaf, nama ku Zara, kamu ? sambil mengulurkan tangannya berharap Zafran pun menyambutnya, namun tidak seperti harapannya, Zafran sama sekali tidak meresponi uluran tangannya, Zara pun kemudian menarik tangannya.
“mmmm aku ngerti kok, nama kamu siapa ?
“huhhh”lega Zafran dalam hati.
“Zafran, mmm maaf saya harus ke kantor, permisi, Zafran pun berlalu.
***
        Matahari tak lagi menampakkan sinarnya, malam pun mulai diselimuti kabut hitam, hujan tak henti-hentinya mnyirami alam. Wajah Zafran selalu terbayang di mata Zara, suara laki-laki itu pun masih terngiang di telinganya, “akankah aku bisa memilikinya ? sedang aku ini hanya manusia biasa yang diselimuti noda dan dosa, tidak seperti dia yang taat beribadah”ucap Zara dengan hati yang bimbang.
        Adapun Zafran duduk termenung membayangkan wajah cantik Zara, sehingga membuatnya tidak husyuk dalam melaksanakan ibadah, baru pertama kali ini hatinya bisa tergoda oleh kecantikan seorang wanita. Sambil menitikkan air mata “ya Tuhan yang Maha mengetahui, sang pencipta yang penuh cinta dan kasih sayang, dia begitu indah, namun hamba tidak ingin menggantikan cinta hamba terhadap-Mu, hamba ingin menitipkan cinta suci ini pada-Mu.
***
        Keesokan harinya wajah Zara tidak bisa lenyap dari ingatan Zafran, rasa bimbang dan kerinduan pun menghantuinya, bagimanapun ia berusaha menghapus sosok itu dari pikirannya akhirnya ia tidak bisa, ingin hati mengungkapkan rasa itu terhadap Zara, walaupun sebenarnya ia tak akan mampu karena Zara adalah kakak kelasnya.
“hei.....melamun saja, ada apa kawan ? ucap Rifki mengagetkan.
“Kamu, mengagetkan ku saja, aku tidakapa-apa kok, Cuma kuang enak badan saja” ucap Zafran dengan suara pelan
“kamu sakit apa kawan, sebaiknya kita ke ruang UKS akan ku ambilkan obat untuk mu”
“tidak usah, aku cuma becanda kok” tersenyum meledek.
“hmmm aku tertipu.... baiklah, tapi aku mau tau penyebab seorang Zafran melamun terus tiap hari, kenapa ? ada masalah ? curhat donk ke aku, aku kan sahabat mu”
Zafran pun terdiam, ia tidak mungkin menceritakan perasaannya saat ini pada sahabatnya itu, sedang Zafran baru pertama kali jatuh cinta pada kakak kelasnya, ia merasa malu dan takut di ejek.
“aku tidak apa-apa kok, hanya saja aku lapar,ha..ha..ha..”ucap Zafran menyembunyikan rasanya.
“baiklah, kalo begitu kita ke kantin, nanti aku dah yang traktir, mumpung jam kosong nih”
“oke,,”
Mereka pun kemudian pergi kekantin menyembuhkan rasa lapar mereka.
        Seketika mata Zafran terbelalak lebar, ia berdiri terdiam membisu, denyut jantungnya berdetak hebat, ternyata sosok idamannya juga berada di sana,di satu sisi ia sangat bahagia bisa melihat wajah cantik itu lagi, namun di sisi lain zafran tidak bisa bergerak bebas, ia merasa malu dengan semua itu, sementara semua teman-teman Zara menyapanya dengan manja, berharap Zafran menjawab sapaan itu, namun Zafran adalah seorang laki-laki yang cool, ia tidak pernah menghiraukan sapaan dari siapapun dan bagaimanapun bentuknya, apalagi mereka itu adalah teman dari orang yang ia sukai.Tiba-tiba Zafran lalu menarik dan membawa Rifki keluar kantin.
“lah, kamu kenapa Zafran, bukannya kamu lapar “ tanya kawannya itu kebingungan
“Aku tidak jadi lapar, aku sakit perut nih Ki, aku ke kamar mandi dulu ya” berlari sambil memegang perutnya.
“kamu aneh sekali sih Zafran” teriak Rifki mengiringi langkah Zafran menuju kamar mandi.
***
        Matahari mulai menampakkan energinya, sinarnya yang begitu terik membuat Zafran begitu kepanasan, rasa gelisah pun menghampirinya sebab perasaan yang ia rasakan terhadap kakak kelasnya itu. Lalu ia memutuskan untuk pergi ke masjid dekat rumahnya untuk menenangkan diri.
        Tiba di masjid, ia pun duduk termenung memegang al-qur’an tanpa membacanya.
“Zafran....?”panggil seorang laki-laki
 “eh kak andre, anda di sini juga ?”
“iya, kebetulan kakak baru selesai shalat sunnat, kamu sedang apa di sini ?”
“aku baru pulang sekolah, tapi aku hanya merasa gelisah di rumah lalu aku memutuskan ke masjid untuk menenangkan diri”ucap Zafran lesu
“wahai adik ku, apa yang membuat mu gelisah ?“
        Zafran terdiam memikirkan akankah dia harus menceritakan perasaannya kepada kakaknya itu ? yang hanya sekedar kakak iparnya. Namun, belum Zafran mulai berbicara kakak iparnya pun bisa menebaknya.
“aku tau apa yang sedang kamu rasakan, perasaan apa yang sedang menghantuimu saat ini, itu aku tau, jadi kamu tidak usah menyembunyikannya, dari raut wajahmu saja aku sudah bisa menebak”
“hmmm,, kakak so’ tau dech
“kamu sedang jatuh cinta kan ??”
Seketika Zafran pun terkejut mendengar ucapan kakak iparnya itu.
“mmmmm,,tidak”ucap Zafran mengelak
“tadi kan kakak sudah bilang, kamu tidak usah menyembunyikannya, kakak udah tau kok, coba kasih tau kakak cewek mana yang bisa melumpuhkan hati seorang Zafran ?”
“dia...kakak kelas aku kak, tapi aku tidak berani mengungkapkannya, aku takut di tolak”
“ha..ha..ha..Zafran Zafran, belum mencoba saja udah takut, ingat... kesempatan tidak datang dua kali, jadi cepat ungkapkan perasaanmu sebelum dia ada yang memiliki, mmm menurut kakak juga akan sakit jika di simpan terus, kakak juga udah ngalami hal seperti ini, jadi jangan takut tuk ngungkapinnya, o ya, kakak harus pulang dulu ya soalnya kakak kamu mau pergi ke dokter, ingat cepat ungkapin, kakak mendukungmu”
        Kakak iparnya pun berlalu, sedang Zafran hanya memikirkan ucapan kakak iparnya tersebut, kegelisahan pun semakin menghantuinya.”ucapan kak andre itu benar semakin lama aku memendam perasaan ini aku semakin sakit, Tuhan berikan hamba petunjuk”
***
        Mentari besinar dengan riang dan awan-awan pun saling bergandengan di langit yang biru nan indah, Zafran beranjak keluar dari kelasnya tanpa memberitahu sahabatnya Rifki terlebih dahulu, perlahan-lahan ia melangkahkan kakinya menuju kelas Zara sang idaman hatinya, namun sebelum ia sampai tujuan, terlihat seorang Zara sang idaman hatinya itu menyibukkan diri dengan membaca artikel-artikel di majalah dinding sekolah, Zafran pun menghampirinya dengan tujuan ingin menyatakan perasaannya terhadap Zara karena ia merasa sudah mantap untuk mengungkapkannya.
“hai Zara”ucap Zafran terbata-terbata
“ya, hai juga, mmm kamu Zafran kan ?”ucap Zara dengan senyum manis
“iyYa”
“mmm kamu mau baca artikel juga ya ?”
“tidak, aku mau ngomong sesuatu sama kamu Zar ?”
“mau ngomong apa zafran ?”
“mmmmmm aku..............aku..............aku.............”
“kamu kenapa? Kamu sakit?”
“tidak kok , aku Cuma mau bilang,,,,,,,mmmm,,,,,,aku,,,,,suka kamu Zara,,,,,,,kamu mau gak  jadi kekasih ku”
Sesaat Zara pun terkejut mendengar ucapan laki-laki itu
“maaf  Zafran aku gak bisa, jujur,, dulu aku sering memperhatikanmu, aku selalu menunggu ungkapan darimu, namun aku berpikir itu tidak mungkin, karena sesungguhnya  aku tidak pantas untukmu, dan sekarang aku sudah punya pacar”
Hati Zafran teriris mendengar pernyataan Zara, namun ia berusaha unutuk tidak meneteskan air mata di depan Zara.
“ya sudah, tapi aku boleh tau siapa laki-laki yang beruntung itu ?”tanya Zafran
“dia adalah Rifki, yang kamu kenal betul dengan dia”
“Ya Tuhan, kenapa harus rifki sahabatku, haruskah aku menghianati sahabatku sendiri ?”ucap Zafran dalam hati.
“maafin aku Zafran”
“tidak apa-apa kok, semoga hubungan kalian bisa sampai ke pelaminan, kamu bahagia aku juga bahagia”.
Zafran pun pergi dengan luka yang begitu dalam, namun apa yang bisa dilakukan hanya mendukung sahabatnya Rifki.
 
 
 BY: NURUL WAHIDAH D'LCO
 

Selasa, 09 Oktober 2012

pribahasa

Kumpulan Peribahasa Indonesia dan Artinya

Peribahasa Indonesia sudah sering digunakan oleh masyarakat. Keanekaragaman adat-istiadat, budaya, dan bahasa di negara Indonesia berpengaruh pada perbendaharaan kalimat, yaitu Peribahasa Indonesia. Berikut ini saya akan memberikan beberapa Peribahasa Indonesia beserta arti atau maknanya.


Ada uang abang disayang, tak ada uang abang melayang.
Hanya mau bersama saat sedang senang saja, tak mau tahu di saat sedang susah.

Menang jadi arang, kalah jadi abu.
Kalah ataupun menang sama-sama menderita.

Bagaikan abu di atas tanggul.
Orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan mudah jatuh.

Ada Padang ada belalang, ada air ada pula ikan.
Di mana pun berada pasti akan tersedia rezeki buat kita.

Adat pasang turun naik.
Kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih berganti.



Membagi sama adil, memotong sama panjang.
Jika membagi maupun memutuskan sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat sebelah.

Air beriak tanda tak dalam.
Orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.

Air tenang menghanyutkan.
Orang yang kelihatannya pendiam, namun ternyata banyak menyimpan ilmu pengetahuan dalam pikirannya.

Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.
Sifat-sifat anak biasanya menurun dari sifat orangtuanya.

Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.
Menuntut ilmu hendaknya sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil yang baik.

Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga.
Sepandai-pandainya manusia, suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.

Tong kosong nyaring bunyinya.
Orang sombong dan banyak bicara biasanya tidak berilmu.

Tong penuh tidak berguncang, tong setengah yang berguncang.
Orang yang berilmu tidak akan banyak bicara, tetapi orang bodoh biasanya banyak bicara seolah-olah tahu banyak hal.

Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi.
Orang tua yang bersikap seperti anak muda, terutama dalam masalah percintaan.

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
Karena kesalahan kecil, menghilangkan semua kebaikan yang telah diperbuat.

Bagaikan burung di dalam sangkar.
Seseorang yang merasa hidupnya dikekang.

Terbuat dari emas sekalipun, sangkar tetap sangkar juga.
Meskipun hidup dalam kemewahan tetapi terkekang, hati tetap merasa tersiksa juga.

Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh.
Seiya sekata dalam semua keadaan.

Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih.
Segala sesuatu dalam kehidupan bukan manusia yang menentukan.

Barangsiapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya.
Bermaksud mencelakakan orang lain, tetapi dirinya juga ikut terkena celaka.

Jauh di mata dekat di hati
Dua orang yang tetap merasa dekat meski tinggal berjauhan.

Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul.
Seberat apapun penderitaan orang yang melihat, masih lebih menderita orang yang mengalaminya.

Untuk tambahan Peribahasa Indonesia lainnya, bisa di cek di bawah ini.
Peribahasa Indonesia Bagian 2
Peribahasa Indonesia Bagian 3

puisi

Rabu, 09 oktober 2012

Puisi Ibu '' Do'amu Ibu ''


Sebuah puisi Ibu dengan judul  Do'amu Ibu puisi terbaru dari saya untuk Anda yang mungkin sedang mencari puisi dengan tema puisi Ibu. Dengan maraknya karya puisi dari temen-temen , ini saya mencoba meramaikan khasanah perpuisian Indonesia, dan ini bisa menambah semarak seni sastra dinegeri kita tercinta. Nah, semoga bermanfaat dan selamat membaca puisi Do'amu Ibu.



DO'AMU IBU


Ibu...!
Aku tahu...
Semua letihmu itu tulus
Dan...akupun tahu
Bukan apa-apa yang engkau ingin
Engkau tak pernah inginkan apa-apa

Ibu...!
Dulu engkau pernah bilang
Cepatlah besar anakku !
Jadilah engkau orang besar
Yang membesarkan hati Ibu

Ibu...!
Semua hebatku
Tak kan pernah ada
Tanpa ikhlas pengorbananmu

Ibu...!
Sabdamu adalah do'a
Do'a yang nyaring terdengar
Dan pasti... didengar !

Bukan gelimang harta tuk membalas
Bukan pula, tahta dan mahkota
Bhakti, taat... menjaga hati
Itu saja...cari dan mesti kau beri


By: nurul wahidah



TERIMA-KASIH..IBU


IBU...rambutmu kini sudah mulai memutih
Kulitmu tak lagi kencang
Penglihatanmu tak lagi terang
Jalanmu kini sudah mulai goyang

Namun..apa yang terlihat
Semua itu tak pernah engkau rasakan
Semua itu tak pernah engkau pedulikan
Aku paham, semua itu demi anakmu

Sepanjang jalan engkau mengais rejeki
Sepanjang waktu engkau berhitung
Berapa laba kau dapat hari ini
Tuk membayar semua letihmu

Engkau tak lagi dapat membedakan
Mana siang, mana malam
Semangat mengalahkan gemetar kakimu
Dan segala rasa lelahmu

Ini semua...untuk siapa?
Hanya untuk anakmu
Anak yang engkau impikan menjadi orang hebat
Mencapai setumpuk asa

IBU...sampai kapanpun,
Anakmu tak kan pernah lupa
Atas semua jasa, do'a dan derita
Keringat yang engkau cucurkan

IBU...engkau sudah terlalu besar, berkorban
Hanya surga yang pantas membayar tulusmu
Hanya Tuhan yang pantas menjagamu
Dunia dan akherat...

IBU...
Anakmu kan selalu merindumu
Do'a di setiap hembus nafas ini
Terima kasih...IBU, untuk semua ikhlasmu

By: nurul wahidah


ENGKAULAH SURGAKU


Hari ini aku bertanya
Untuk diriku sendiri
Sederhana, tapi tak sesederhana itu
Untuk menjawabnya

Butuh waktu
Perjuangan
Kesungguhan
Entah...apa lagi

Tanya yang harus ku jawab
Dengan, benar..pasti
Hingga ku yakin
Itu...pasti benar

Tuhan..Engkau bilang
Surga ditelapak kaki ibu
Makna yang terbalut bahasa
Yang sulit ku terjemahkan

Biarkan ku coba mencari
Mulai hari ini..dan seterusnya.
Hingga kuberhenti
Kudapati semua jawab

Ibu...
Ijinkan aku mencari Surgamu
Yang masih rapat...tersimpan
Diantara rimbun belantara hidup

Ibu...
Kumohon petuahmu
Apa kan kubuat
Untuk bahagiamu

Ibu...
Tunjukkanlah
Arah mana kan ku tuju
Timur, selatan, barat atau utara
Tuk kudapat ungkap semua-jawab

language

Masyarakat Lombok

Sekilas informasi singkat tentang Pulau Lombok.

Pulau Lombok memiliki lokasi geografis di Asia Tenggara Koordinat 8.565° S 116.351° E Gugusan Pulau-pulau Kepulauan Kecil Sunda. Luas pulau 4,725 km². Tempat tertinggi adalah Rinjani (3,726 m). Pulau Lombok menjadi bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Ibu kota provinsi, Mataram ada dipulau ini.

Secara demografis populasi penduduk berkisar 2,536,000 jiwa (data thn 2004) dengan kepadatan penduduk 537 jiwa/km². Penduduk pribumi bersuku Sasak. Tetapi di pulau Lombok terdapat beberapa suku pendatang dari berbagai daerah seperti suku Bali, Jawa, dan lainnya. Suku Sasak adalah penduduk asli yang menduduki pulau Lombok berjumlah sebanyak 2.6 juta orang (85% total penduduk Lombok). Mereka mempunyai hubungan dengan orang Bali dari segi budaya dan bahasa.
 
Sejarah

Kerajaan Selaparang merupakan salah satu kerajaan tertua yang pernah tumbuh dan berkembang di pulau Lombok, bahkan disebut-sebut sebagai embrio yang kemudian melahirkan raja-raja Lombok. Posisi ini selanjutnya menempatkan Kerajaan Seiaparang sebagai ikon penting kesejarahan pulau ini. Terbukti penamaan pulau ini juga sering disebut sebagai bumi Selaparang atau dalam istilah lokalnya sebagai Gumi Selaparang.

Menurut Lalu Djelenga (2004), catatan sejarah kerajaan-kerajaan di Lombok yang lebih berarti dimulai dari masuknya Majapahit melalui exspedisi di bawah Mpu Nala pada tahun 1343, sebagai pelaksanaan Sumpah Palapa Maha Patih Gajah Mada yang kemudian diteruskan dengan inspeksi Gajah Mada sendiri pada tahun 1352.

Ekspedisi ini, lanjut Djelenga, meninggalkan jejak kerajaan Gelgel di Bali. Sedangkan di Lombok, dalam perkembangannya meninggalkan jejak berupa empat kerajaan utama saling bersaudara, yaitu Kerajaan Bayan di barat, Kerajaan Selaparang di Timur, Kerajaan Langko di tengah, dan Kerajaan Pejanggik di selatan. Selain keempat kerajaan tersebut, terdapat kerajaan-kerajaan kecil, seperti Parwa dan Sokong serta beberapa desa kecil, seperti Pujut, Tempit, Kedaro, Batu Dendeng, Kuripan, dan Kentawang. Seluruh kerajaan dan desa ini selanjutnya menjadi wilayah yang merdeka, setelah kerajaan Majapahit runtuh.

Di antara kerajaan dan desa itu yang paling terkemuka dan paling terkenal adalah Kerajaan Lombok yang berpusat di Labuhan Lombok. Disebutkan kota Lombok terletak di teluk Lombok yang sangat indah dan mempunyai sumber air tawar yang banyak. Keadaan ini menjadikannya banyak dikunjungi oleh pedagang-pedagang dari Palembang, Banten, gersik, dan Sulawesi.

Belakangan, ketika Kerajaan ini dipimpin oleh Prabu Rangkesari, Pangeran Prapen, putera Sunan Ratu Giri datang mengislamkan kerajaan Lombok. Dalam Babad Lombok disebutkan, pengislaman ini merupakan upaya dari Raden Paku atau Sunan Ratu Giri dari Gersik, Surabaya yang memerintahkan raja-raja Jawa Timur dan Palembang untuk menyebarkan Islam ke berbagai wilayah di Nusantara.

Proses pengislaman oleh Sunan Prapen menuai hasil yang menggembirakan, hingga beberapa tahun kemudia seluruh pulau Lombok memeluk agama Islam, kecuali beberapa tempat yang masih mempertahankan adat istiadat lama.

Geografis Lombok
Secara geografis, Pulau Lombok dan Pulau Bali memang terpisah. Batasnya jelas. Selat Lombok, yang membentang di sepanjang pesisir barat Pulau Lombok atau di pesisir timur Pulau Bali, menghubungkan kedua pulau kecil di wilayah Nusa Tenggara ini. Tetapi, dari sisi sejarah dan budaya, keduanya memiliki kedekatan khusus yang menjadikan Lombok dan Bali seperti dua saudara sekandung. Bahkan, sampai muncul istilah, di Lombok kita bisa menemukan Bali.

Kedekatan budaya Bali dan Lombok memang tidak dapat dipisahkan dengan sejarah kedua pulau bertetangga ini. Diawali dengan masuknya pengaruh paham Siwa-Buddha dari Pulau Jawa yang dibawa para migran dari kerajaan-kerajaan Jawa sekitar abad ke-5 dan ke-6 Masehi, sampai infiltrasi Kerajaan Hindu Majapahit yang mengenalkan ajaran Hindu-Buddha ke penjuru timur wilayah Nusantara pada abad ke-7 M.

Sejumlah penanda masih terlihat jelas hingga saat ini. Di sejumlah tempat di Pulau Lombok dan Bali terdapat nama-nama desa yang mengadopsi nama tempat di Jawa. Sebut saja, Kediri, Pajang, ataupun Mataram, yang kini menjadi nama ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Pendatang asal Bali yang bermigrasi ke Lombok pada zaman kerajaan itu memanggil penduduk Sasak dengan sebutan semeton, yang berarti saudara. Sebaliknya, terhadap warga Bali dan etnis non-Sasak lainnya, masyarakat Sasak memberikan panggilan hormat, batur, yang berarti sahabat. Batur Bali berarti sahabat dari Bali, Batur Jawa bermakna sahabat dari Jawa.

Bahasa Bali-Lombok

Salah satu kedekatan budaya antara Lombok dan Bali lainnya adalah bahasa. Sebelum ramai didatangi beragam etnis, Pulau Lombok sudah dihuni masyarakat Sasak yang disebut sebagai penduduk asli. Ragam bahasa antara Lombok dan Bali hampir serupa, sama-sama bersumber dari bahasa Kawi dengan aksara Jawa Kuno.

Huruf aksara Sasak dan Bali 100 persen sama, hanacaraka-nya berjumlah 18. Ini berbeda dengan aksara di Jawa yang lebih banyak dua aksara. Bedanya, penulisan aksara Sasak lebih tegas dibanding aksara Bali.
Begitu juga dalam teknik pencatatan. Tradisi menulis di daun lontar dilakukan pujangga dan sastrawan di Bali dan Lombok. Teknik ini dilanjutkan dengan tradisi membaca naskah sastra, pepawosan dalam budaya Sasak dan mabebawos dalam budaya Bali.

Dalam ritual upacara masyarakat Hindu di Lombok dikenal tradisi melantunkan tembang Turun Taun saat berlangsungnya upacara sakral memohon turunnya hujan. Upacara ini digelar di pura setempat menjelang datangnya musim tanam.

Meskipun dilantunkan masyarakat Hindu, ragam bahasa dan lagunya jelas menunjukkan pengaruh Sasak, ditambah beberapa sisipan kata-kata bernuansa Islam. Sebait lagu ini, misalnya,

- Turun Taun Leq Gedong Sari
- Mumbul Katon Suarge Mulie
- Langan Dee Sida Allah Nurunang Sari
- Sarin Merta Sarin Sedana, yang intinya kira-kira bermakna "semoga Tuhan segera menurunkan hujan sebagai inti kebahagiaan".

Kata sangkaq dan kembeq (kenapa), lasingan, timaq (walau), aro (ah), kelaq moto (sayur bening), dalam bahasa Sasak, kata Mandia, antara lain juga diadopsi sebagai percakapan sehari-hari masyarakat Bali di Lombok.

Akulturasi kearifan

Akulturasi budaya antara penduduk lokal dan Bali serta Jawa juga terlihat dalam busana dan tradisi masyarakat. Misalnya, ikat kepala, yang dalam tata busana adat Sasak disebut sapuk (dipakai pria), mirip dengan destar dalam busana Bali.

Kebiasaan nebon, suami yang membiarkan rambutnya gondrong selama sang istri hamil, dikenal dalam tradisi Sasak dan Lombok. Rambut sang suami baru dipotong setelah istrinya melahirkan. Selama nebon, kegiatan rumah tangga ditangani suami. Kebiasaan ini dipertahankan dengan tujuan demi melahirkan generasi yang bibit, bebet, dan bobotnya berkualitas, juga kesehatan jasmani dan rohaninya lebih baik.

Dulu, kalau mau berkunjung ke rumah seorang gadis, meskipun keduanya sama-sama keluarga Bali, sang pemuda harus bisa membacakan isi lontar Pesasakan, yang bahasa pantunnya murni menggunakan bahasa Sasak.

Akulturasi budaya juga terlihat dalam agama wetu telu. Kelompok penganut agama sinkretisme islam, hindu dan animisme. Penganut Wetu Telu mayoritas berdiam di Kampung Bayan, tempat di mana agama itu dilahirkan. Golongan besar Wetu Telu juga boleh didapati di Mataram, Pujung, Sengkol, Rambitan, Sade, Tetebatu, Bumbung, Sembalun, Senaru, Loyok dan Pasugulan.